ASKEP HIPERTENSI



1.      Anatomi Pisiologi
Darah mengalir melalui sistem kardiovaskuler menimbulkan tekanan dinding pembuluh darah. Tekanan ini meningkat besar pada arteri dekat jantung dan paling rendah pada vena yang mengembalikan darah ke jantung. Tekanan darah dalam arteri berubah-ubah secara berirama sejalan dengan denyut jantung yang mencapai maksimum saat vertikel kiri mengeluarkan darah ke dalam aorta (sistoler) dan turun kembali selama diastole, yang mencapai sebelum denyut jantung berdenyut (Limited, 1987).
 
2.      Definisi          
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten di mana tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg (Suzanne, dkk 2001: 896)
Hipertensi adalah peningkatan menetap tekanan arteri sistematik (Ganong, dkk, 2002:615)
Hypertensi adalah peningkatan dari tekanan systtolik diatas standar di hubungkan dengan usia (Asih, 1993:191)
Hipertensi adalah tekanan darah atau denyut jantung yang lebih tinggi dari normal karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lain (Ahmad Muda, 2003)
Hypertension  dalam bahasa Indonesia di gunakan istilah hipertensi yang berarti tekanan darah tinggi (markan, dkk, 1988:194)   






 
 
3.      Etiologi
Penyebab hipertensi tidak diketahui, meskipun telah banyak penyebab yang dapat di identifikasi.penyakit ini memungkinkan banyak faktor diantara adalah  (Asih, 1993:194)
a.       Usia
Paling tinggi kejadian pada usia 30-40 tahun.
b.      Riwayat keluarga
Klien hipertensi mempunyai riwayat keluarga hipertensi adalah 75% 
c.       Obesitas
Meningkatnya berat badan pada masa anak-anak atau usia pertengahan risiko hipertensi meningkat
d.      Diet / Makanan
Meningkatnya resiko dengan diet sodium tinggi, resiko meninggi pada masyarakat industri dengan tinggi lemak, diet tinggi kalori
e.       Merokok
Risiko dihubungkan dengan jumlah rokok lamanya berapa tahun merokok. Orang yang merokok dan mempunyai tekanan darah tinggi resikonya akan menderita penyakit yang berhubungan dengan Hipertensi 

4.      Patofisiologi
Tekanan darah tergantung dari jantung sebagai pompa dan hambatan pembuluh arteri. Jumlah darah yang di pompa jantung dinamakan cardiac output, keluaran (output) ini tergantung dari kecepatan jantung berdenyut dan darah yang dipompa kan pada setiap denyutan. Cardiac output juga tergantung dari jumlah darah dalam peredaran, semakin banyak berarti semakin tinggi tekanan darahnya. Pada waktu istirahat cardiac output rata-rata adalah 5 liter permenit, dan sewaktu mengadakan latihan olah raga yang berat, rata-rata dapat mencapai 20 sampai dengan 30 liter/menit.
Jadi tekanan darah berbanding lurus dengan perkalian antara cardiac output dan hambatan, berarti semakin cepat denyutan jantung, semakin besar cardiac outputnya, jadi tekanan darah semakin tinggi.juga apabila pembuluh arteri menyempit, hambatan menjadi lebih tinggi, sehingga tekanan darah juga menjadi tinggi. (Siaw, 1994 : 12)

5.      Manifestasi Klinis 
a.       Biasanya tanpa gejala
b.      Peninggian tekanan darah
c.       Sakit Kepala (pusing)
d.      Epistaksis
e.       Marah
f.       Telinga berdengung
g.      Rasa berat ditengkuk
h.      Sukar tidur
i.        Mata berkunang-kunang dan pusing
(Siaw, 1994 : 12)

6.      Penatalaksanaan
Pengobatan hipertensi terbagi dua yaitu :
a.       Nonformasi
1)      Mengurangi makan garam
2)      Mengurangi berat badan
3)      Mengurangi minum alkohol
4)      Mengurangi merokok
5)      Dan berolahraga
b.      Formasi
1)      Di uretika


a)      Chlorthalidone (hygroton)
b)      Quinethazone (hydromax)
c)      Chlorothiazidi (diuril)
d)     Furkliensemide (lasix)
(Sitorus, 1996 : 86)
    
A.    Tinjauan Kasus Secara Teoritis 
Secara teoritis pengkajian yang dapat di lakukan pada klien dengan hipertensi  Menurut (Doenges, 2000:39) 
1.      Pengkajian
a.       Identitas
b.      Aktivitas/Istirahat
Gejala     :             Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monotan
Tanda   :  Frekuensi jantung meningkat,  perubahan irama jantung, takipnea
c.       Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis
Tanda   : Kenaikan tekanan darah 
d.      Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, mudah marah 
Tanda  : Letupan suasana hati, gelisah, tangisan yang meledak
e.       Makanan/Cairan
Gejala :   Makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol, perubahan berat badan akhir-akhir ini (meningkat/menurun)
Tanda   : Berat badan normal atau obesitas
f.       Neurosensor
Gejala : Keluhan pening / pusing
Tanda   : Status mental : perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, prklienes pikir atau memori (ingatan)
g.      Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi
Tanda   :  Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya

2.      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul menurut Doenges (2000:39), masalah sebagai berikut :
a.       Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi iskimia miokard ditandai dengan klien mengatakan kepala pusing, dada terasa nyeri, pandangan kabur, tekanan darah meningkat
b.      Nyeri akut sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral
c.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia ditandai dengan klien kurang nafsu makan, porsi yang disediakan habis muka pucat dan keadaan umum klien lemah
d.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan klien mengatakan badanya lemah dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, klien bedres, klien tampak lemah dan pucat, aktivitas sehari-hari dibantu perawat dan keluarga
e.       Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi berhubungan dengan pengetahuan mengenai kondisi, rencana pengobatan, dan penyakit yang sedang di alami


Diagnosa yang mungkin muncul menurut Carpenito adalah sebagai berikut :
Resiko tinggi terhadap ketidak patuhan berhubungan dengan efek samping negatif terapi yang diharuskan versus keyakinan bahwa pengobatan tidak di perlukan tanpa ada gejala

3.      Perencanaan
Menurut Doenges (2000:39) perencanaan yang dapat direncanakan adalah sebagai berikut :
a.       Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi iskimia miokard ditandai dengan klien mengatakan kepala pusing, dada terasa nyeri, pandangan  kabur darah meningkat 
Tujuan : penurunan curah jantung dapat teratasi
Kriteria Hasil :
-          Pernapasan 16-20 x/menit
-          T/D 100/40-160/90mmhg
-          N60-100x/menit
-          Klien tidak lemah dan perifer hangat
Intervensi :
-          Kaji riwayat hipertensi
-          Observasi tekanan darah tiap jam
-          Kaji adanya sakit dada, sesak napas dan penurunan produk urine
-          Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi anti hipertensi
Rasionalisasi :
-          Untuk mengetahui apakah klien mempunyai riwayat hipertensi
-          Untuk mengetahui perkembangan tekanan darah klien selama perawatan
-          Untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul akibat hipertensi
-          Untuk mengetahui obat-obatan yang menurunkan tekanan darah  
b.      Nyeri akut sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vakular serebral.
Tujuan : Nyeri hilang/berkurang
Kriteria Hasil :
-          Adanya laporan dari klien bahwa rasa nyeri hilang
-          Klien tidak sakit kepala lagi
Intervensi :
-          Mempertahankan tirh baring selama fase akut
-          Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala
-          Hilangkan/minimalkan aktivitas vaso kontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala
-          Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgesik dan anti ansietas
Rasionalisasi :
-          Meminimalkan stimulasi/meningkatkan relaksasi
-          Tindakan yang menurunkan tekanan vaskular serebral dan yang memperlambat respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya
-          Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada ada nya peningkatan tekanan vaskular serebral
-          Menurunkan/mengonrtol nyeri dan menurunkan rangsangan sistim saraf simpati dan dapat mengurangi tegangan 

c.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia ditandai dengan klien kurang nafsu makan, porsi yang disediakan tidak habis muka pucat dan keadaan umum lemah
Tujuan : Kebutuhan nutirisi klien terpenuhi
Kriteria Hasil :
-          Porsi yang disediakan dapat dihabiskan
-          Nafsu makan klien bertambah
-          Keadaan umum kembali membalik
-          Muka tidak pucat lagi
Intervensi :
-          Jelaskan arti pentingnya nutrisi bagi tubuh
-          Sajikan makanan yang bervariasi dalam porsi kecil tapi sering
-          Anjurkan kepada keluarga untuk mengkonsumsi makanan tambahan sesuaikan dengan diet
-          Timbang berat badan saat masuk rumah sakit
-          Kolaborasi dengan dokter
Rasionalisasi :
-          Agar klien mengerti akan pentingnya nutrisi bagi tubuh
-          Akan menambah perasaan bklienan sehingga klien ada selera makan
-          Untuk mengetahui adanya tanda-tanda kekurangan nutrisi pada klien

d.      Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan klien mengatakan badannya lemah dan tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari, klien bedres, klien tampak lemah dan pucat, aktivitas sehari-hari dibantu perwat dan keluarga
Tujuan : Aktivitas sehari-hari klien dapat dilakukan sendiri dan terpenuhi
Kriteria hasil :
-          Klien tidak lemah lagi
-          Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari
Intervensi :
-          Kaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
-          Bantu klien dalam melakukan aktivitas yang bisa dilakukan klien secara mandiri
-          Latih dan ajarkan klien melakukan aktivitas secara bertahap
-          Dekatkan segala sesuatu yang dibutuhkan klien dapat agar klien dapat melakukan sendiri dengan mudah
-          Anjurkan klien melakukan aktivitas sendiri yang bisa dilakukan sendiri
Rasionalisasi :
-          Untuk mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
-          Agar kebutuhan klien sehari-hari terpenuhi
-          Latihan secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan klien melakukan aktivitas
-          Untuk memudahkan klien melakukan aktivitas secara mandiri
-          Untuk mengurangi ketergantungan klien dalam melakukan aktivitas

e.       Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi  mengenai kondisi, rencana pengoabatan, dan penyakit yang sedang di alami.
Tujuan : klien mengetahui inforamsi tentang penyakitnya
Kriteria Hasil :
-          Adanya laporan dari klien, kalau klien sudah paham tentang proses penyakit dan regimen pengobatan
-          Klien tidak cemas dan gelisah
Intervensi :
-          Berikan penjelasan kepada klien tentang penyakitnya
-          Berikan dukungan  dan nasehat kepada klien
-          Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar
-          Beri penjelasan pentingnya kerjasama dalam regimen pengobatan
Rasionalisasi :
-          Agar klien tidak merasa cemas dan gelisah terhadap penyakitnya
-          Agar klien tenang dan sabar terhadap apa yang sedang dialami
-          Kesalahan konsep dan menyangkal diagnosa karena perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati mempengaruhi minat pasien untuk mempelajari penyakit
-          Kurangnya kerjasama adalah alasan umum kegagalan terapi anti hipertensif

f.       Resiko tinggi terhadap ketidak patuhan berhubungan dengan efek samping negatif terapi yang diharuskan versus keyakinan bahwa pengobatan tidak di perlukan tanpa gejala
Tujuan : dapat mematuhi apa yang telah di anjurkan
Kriteria Hasil :
-          Melakukan apa yang di anjurkan
-          Memahami apa yang di di anjurkan
Intervensi
-          Identifikasi setiap faktor yang dapat mengidentifikasi ketidak patuhan
-          Tekankan pada klien kemungkinan ancaman hidup akibat ketidak patuhan
-          Tunjukan hasil kenaikan TD
-          Jelaskan kemungkinan efek samping obat anthipertensi
Rasionalisasi :
-          Untuk mengidentifikasi adanya hambatan terhadap kepatuhan perawat dalam merencanakan intervensi
-          Dapat mendorong klien dalam mematuhi pengobatan


-          Membantu klien memahami bahwa ia bertanggung jawab terhadap kepatuhan
-          Dapat menghentikan terapi obat dengan sendirinya

4.      Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik (lyer et al, 1998). Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan di susun dan ditujukan pada nursing oders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapka.oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien (Nursalam, 2001:63)

5.      Evaluasi
Setelah data terkumpul tentang status keadaan klien, maka perawat membandingkan data dengan outcomes. Tahap berikutnya adalah membuat keputusan tentang pencapaian klien terhadap outcomes. Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini
a.       Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan. Pada keadaan ini, perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut atau mengevaluasi outcomes yang lain
b.      Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Perawat mengetahui keadaan klien pada tahap perubahan ke arah pemecahan masalah. Penambahan waktu, resources, dan intervensi mungkin diperlukan sebelum tujan tercapai
c.       Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Pada situasi ini, perawat harus mencoba untuk mengidentifikasi alasan mengapa keadaan atau masalah ini timbul
(Nursalam, 2001:73)

2 komentar:

Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro said...

terima ksih infonya, sangat bagus dan bermanfaat
OBAT DARAH TINGGI,

Unknown said...

thank for share
Obat Darah Tinggi

Post a Comment